Belajar Sandi dari Nazaruddin

Saya tadi ketemu berita menarik tentang sandi-sandi para koruptor. Anda tahu membaca sandi? Atau anda ingin membuat sandi dengan mudah, tapi sulit diketahui orang lain? Yuk kita ikut belajar Sandi bareng yang dibimbing langsung oleh Mbah Udin dkk.

Koruptor selalu punya banyak akal bulus guna memuluskan jalannya. Dalam kasus wisma atlet yang melibatkan petinggi Demokrat M. Nazaruddin, kode dan istilah berseliweran dan hanya bisa dimengerti kalangan internal. Ketua Komite Etik KPK, Abdullah
Hehamahua, pernah kewalahan dengan sandi tersebut ketika
memeriksa Nazaruddin pada Agustus 2011. Semua orang mendapat kode huruf, misalnya "A" Nazaruddin, "B" istrinya, "C" adiknya, dan "D" Yulianis.

Nazaruddin juga merangkai sandi huruf itu buat orang luar. Seperti halnya A-B-C-D, kode huruf itu tak berupa inisial sehingga sulit menerkanya. "Hanya Nazaruddin yang tahu," ucap Abdullah. Deretan huruf yang bisa dimengerti sejumlah orang. Tak hanya itu, Mbah Nazar juga biasa menyamarkan orang dengan istilah tertentu. Simak percakapan ini:

- "Pagi, Bapak. Hari ini bisa ketemu orang kebugaran, ya, Bapak? Jamnya sehabis Magrib di Senayan City."

- "Pagi, Pak. Habis Magrib, Bapak instruktur kebugaran minta ketemu selepas Magrib di Senayan City."

- "Saya lagi menuju Gambir habis dari olahraga, Pak."

Dialog itu merupakan pesan BlackBerry antara Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang dan mantan
Bendahara Umum Partai Demokrat Mbah
Nazaruddin pada 22 Juli 2010. Kepada penyidik KPK, Rosa
mengakui istilah pusat kebugaran dan olahraga mengacu pada Kementerian Olahraga.

Sedangkan instruktur kebugaran menunjuk pada nama Sekretaris
Kementerian Olahraga Wafid Muharam.
Nah, kasus Mbah Nazaruddin juga melibatkan buah-buahan.

Rosa menyebut duit sebagai semangka. Kisah semangka tertuang dalam percakapan Rosa dengan Mbah Nazar yang terekam dalam pesan BlackBerry.

Tempo memiliki salinan percakapannya.

"Pagi, Pak. Bu Angie sepertinya marah karena sisa yang 3 kilonya tidak dipenuhi. Beliau bilang, yang saya minta kan yang lama. Beliau sudah janji sama teman-temannya untuk diselesaikan yang lama,"
kata Rosa pada 12
Mei 2010.

3 kilo? Ya, maksud Rosa adalah permintaan kekurangan commitment fee sebesar Rp 3 miliar.

Buah lain yang sudah terkenal adalah apel washington dan
malang. Lihat dialog ini:

- Pagi ini, Bu.... Tapi apel washington ya, Bu.
+ Ok.... Berapa kilo?
- Satu kilo dulu karena stock-ku lagi habis.
+ Oke deh. Tapi kekurangannya apel malang saja ya.


Apel washington di sini artinya dolar sedangkan apel malang sama dengan rupiah.
Mbah Nazar kembali "menemukan" istilah lain, yakni "Bos Besar" yang diduga mengarah ke Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum. Mbah Nazar juga
menyebut "Ketua Besar" buat Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Mirwan Amir. Istilah itu terungkap dalam salinan berita acara
pemeriksaan Mindo Rosalina Manulang.

Jadi, perlu kamus buat memahami pernyataan Nazar. Berikut daftar istilah yang beredar dalam kasus Nazaruddin.

Bos Besar = Anas Urbaningrum
Ketua Besar = Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Mirwan Amir
Pemain besar banggar = Empat fraksi
Apel washington = dolar
Apel malang = rupiah
Semangka 3 kilo = duit Rp 3 miliar
Pusat Kebugaran = Kementerian
Pemuda dan Olahraga
Instruktur Kebugaran = Sekretaris Kementerian Olahraga


0 komentar to "Belajar Sandi dari Nazaruddin"

Post a Comment

Feel FREE to give a comment for this entry. Anjingblogger is a DOFOLLOW blog.